Sistem mutu iso 9000


















Setiap lima tahun, SMM tersebut akan ditinjau ulang untuk menjamin bahwa standar-standar ISO tetap relevan dengan situasi dalam periode tersebut. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ISO merupakan kumpulan sistem terkait manajemen mutu yang di dalamnya memuat dasar-dasar sistem manajemen kualitas serta spesifikasi terminologi SMM ISO Quality Management Systems — Fundamentals and Vocabulary. Dalam perkembangannya, terdapat pula beberapa produk standarisasi lainnya seperti berikut.

ISO menitikberatkan pada persyaratan yang perlu dilakukan organisasi atau perusahaan terkait dalam mencapai kepuasan pelanggan melalui konsistensi kualitas produk yang ditawarkan.

Penilaian sertifikasi standar ini pun menjadi satu-satunya yang dapat dilakukan oleh pihak ketiga. Standarisasi ini dimaksudkan bagi organisasi atau perusahaan yang ingin mengembangkan sistem yang sudah diimplementasikan sejak lama. ISO membahas mengenai perbaikan sistem yang terus-menerus, dengan sifatnya yang hanya bersifat tujuan alih-alih panduan untuk implementasi.

Oleh karena manajemen konfigurasi juga banyak diterapkan sebagai bagian dari sistem manajemen, ISO : pun tergolong dalam kelompok ISO Kendati begitu, perlu dipahami bahwa organisasi atau perusahaan yang menyertakan bahwa dirinya telah terlisensi ISO tidaklah berarti bahwa produk yang mereka kerjakan telah sesuai standar internasional atau ISO ISO hanya membahas mengenai sistem manajemen mutu yang dilakukan tanpa adanya standarisasi spesifik tentang produk.

Artinya, perusahaan yang telah ISO Registered berarti proses-proses yang dilakukan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kendati begitu, standar yang ditetapkan oleh ISO sangat mendukung perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Harapannya, dengan perusahaan mengikuti standar prosedur sesuai tujuh prinsip manajemen mutu yang tertuang dalam ISO : , produk yang dihasilkan pun mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan dengan kualitas yang bagus.

Tak ketinggalan, mengingat ISO adalah standar yang digunakan secara internasional, produk yang dihasilkan melalui perusahaan tersebut juga diharapkan dapat bersaing dalam tingkat global. ISO bersifat sukarela sehingga tidak ada kewajiban bagi sebuah perusahaan untuk mengikuti standar dan melakukan sertifikasi ini.

Meski begitu, jutaan perusahaan di seluruh dunia kini telah menerapkan ISO dan menjadikan standar ini sebagai standar manajemen mutu yang paling banyak diimplementasikan di seluruh dunia. Tindakan sukarela tersebut memiliki dasar yang cukup beralasan.

Pasalnya, benefit yang diterima atas inisiatif melakukan sertifikasi ISO berdampak pada keuntungan perusahaan itu sendiri, baik dalam jangka pendek maupun panjang seperti berikut. Bila Sistem dan Mutu digabungkan, maka terbentuklah Sistem Mutu. Pengertian Sistem Mutu adalah mengidentifikasi seluruh tugas yang berkaitan dengan mutu, mengalokasikan tanggung jawab dan membangun hubungan kerjasama antar elemen-elemen individu yang berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Management Systems ISO adalah prosedur terdokumentasi dan praktek—praktek standar untuk Manajemen Sistem, bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk barang atau jasa terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut, ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Sistem Mutu menurut ISO mencakup karakteristik menyeluruh produk barang atau jasa , kebijakan mutu meliputi keseluruhan maksud dan tujuan organisasi, Manajemen Mutu seluruh aspek fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu , Pengendalian Mutu teknik dan kegiatan operasional untuk memenuhi persyaratan mutu , dan Jaminan Mutu perencanaan dan kegiatan sistematis yang diperlukan untuk memberikan keyakinan.

Sistem Mutu dimaksudkan untuk mengidentifikasi seluruh tugas yang berkaitan dengan mutu, mengalokasikan tanggung jawab dan membangun hubungan kerjasama dalam perusahaan.

Sistem mutu juga dimaksudkan untuk membangun mekanisme dalam rangka memadukan semua fungsi menjadi suatu sistem yang menyeluruh. Pada sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan manajemen secara formal, mendokumentasikan kebijakan mutunya, memastikan kebijakan tersebut dimengerti oleh semua jajaran dan melakukan langkah-langkah tepat untuk memperlihatkan kebijakan tersebut dilaksanakan secara penuh.

Manajemen yang baik dan teratur dalam membuat kebijakan, yaitu dengan memperhatikan dan mempertimbangkan peran disetiap bagian diharapkan dihasilkan kebijakan dan peraturan sehingga dapat memastikan sistem mutu yang diterapkan Tjiptono dan Diana, Sistem tersebut terutama dilakukan pada bagian yang bertanggung jawab penuh terhadap jaminan mutu, yaitu quality conrol, quality assurance, quality manajement TQM.

Tentu demikian pula untuk suatu kegiatan menghasilkan poduk harus mampu menghasilkan bermutu tinggi. Hal ini berarti pelaksanaan proses produksi harus mampu mewujudkan sifat aman tidak membahayakan , sehat dan bermanfaat bagi yang berhak menerima konsumen. Dengan kata lain, produk bermutu atau memenuhi ketentuan standar baku yang ditentukan, selain halal tentu pula mengikuti SNI dan ISO. SNI adalah standard mutu yang ditetapkan pemerintah dan berlaku di Indonesia. ISO adalah satu dari beberapa ketentuan tentang mutu produk dalam rangka jaminan mutu yang berlaku di dunia.

Sistem dan Manajemen mutu diaplikasikan pada pangan daging yaitu pada Konsep Halal. Kriteria mutu produk terutama makanan dalam Islam adalah Halal.

Sistem Halal untuk pangan daging mulai dari prosedur pemilihan hewan ternak sampai kepada penerima. Pangan halal harus diawali dengan jenis hewan, sesudah disembelih aman untuk dimakan tidak ada bahan pengawet atau bahan berbahaya pada daging. Daging yang sehat yaitu segar dan nyaman tidak berpenyakit mengandung bibit penyakit dan utuh yaitu sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula.

Rothtery, ; Chatab, Sistem mutu menurut ISO mencakup: 1. Mutu itu sendiri. Dalam kontek mutu produk pangan seperti daging hewan qurban , maka daging itu harus bermutu sesuai dengan tuntutan penerima daging konsumen akhir.

Produk memenuhi keinginan penerima tentu harus memenuhi suatu ketentuan baku misal standar SNI. Banyak masyarakat menginginkan pelaksana kegiatan produksi meningkatkan mutu. Mereka mencurahkan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan manajemen produksi. Akan tetapi upaya-upaya ini sering lebih mengarah kepada kegiatan-kegiatan inspeksi serta memperbaiki cacat dan kegagalan selama proses produksi.

Kegiatan inspeksi saja tidak dapat membangun mutu kedalam suatu produk. Mutu harus dirancang dan dibentuk kedalam produk. Kesadaran upaya membangun mutu ini harus dilanjutkan melalui berbagai tahap kegiatan produksi, sampai setelah pengiriman produk kepada konsumen akhir untuk memperoleh umpan balik. Bila diperhatikan secara saksama bidang-bidang fungsional dalam pelaksanaan proses produksi dan kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam pendekatan terpadu sistem menunjukkan seperti lingkaran.

Dalam hal ini Sistem Mutu. Sistem mutu dimaksudkan untuk mengidentifikasi seluruh tugas yang berkaitan dengan mutu, mengalokasikan tanggung jawab dan membangun hubungan kerjasama dalam kegiatan pelaksanaan proses produksi.

Oleh karena itu, didalam sistem jaminan mutu mempersyaratkan manajemen secara formal , mendokumentasikan kebijakan mutu, memastikan kebijakan tersebut, dimengerti oleh semua jajaran dan melakukan langkah-langkah tepat untuk memperlihatkan kebijakan tersebut dilaksanakan secara penuh. Pada saat menentukan kebijakan mutu, manajemen harus dengan jelas menyatakan bahwa tujuan utama produsen adalah kepuasan konsumen akhir secara penuh.

Para produsen kedepan harus berfikir Sistem Jaminan Mutu meliputi: Perencanaan, Rekayasa Dan Pengendalian Mutu, karena produk adalah sesuai keinginan konsumen akhir. Seluruh fungsi yang berkaitan dengan mutu dalam suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1 Perencanaan dan rekayasa mutu, 2 Pengendalian mutu,. Perencanaan dan rekayasa mutu terdiri dari fungsi-fungsi staf spesialis dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan, definisi dan perencanaan mutu pada tahap sebelum produksi.

Kegiatan pengendalian mutu mencakup kegiatan menginterpretasikan dan mengimplementasikan rencana mutu. Mengacu, sesuai dengan standar mutu, seperti ISO ,. Pengendalian mutu untuk produk pangan, erat kaitannya dengan sistem pengolahan yang melibatkan bahan baku, proses, pengolahan, bahan pengawet, penyimpangan hasil akhir produk.

Semoga bermanfaat. Bila anda suka beritahu temannya, yaaaaa….. Nevizond, Bambang H dan Sulistijarningasih Wibisono, Jakarta, Galia Indonesia. Kusno tanpa tahun.

R and Irving J. Detoro Brian, Seri Manajemen no Cetakan ke 3. Jakarta, Lembaga PPM. Posted in Ber "Mutu" Yaaaa!



0コメント

  • 1000 / 1000